Ajang Olimpiade Fisika
International (International Physics Olympiad) atau IPhO ke-47 tahun 2016
berlangsung di Zurich, Swiss 10-17 Juli 2016 yang diikuti 87 negara dengan
jumlah delegasi lebih dari 650 orang. Tim
Fisika Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan 4 medali perak.
Medali emas diraih Michael
Gilbert (siswa SMAK BPK Penabur Cirebon) meraih medali emas, sedang peraih
medali perak adalah Edwin Aldrian Santoso, siswa SMAN 1 Surakarta, Hudo
Herdianto, SMAK Penabur Gading Serpong, Kevin Limanta (SMA Intan Permata Hati
surabaya) dan Raymond Ho (SMA Petra 2 Surabaya).
“Alhamdulillah..Ini sebuah
prestasi yang sangat membanggakan,” kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad didampingi Direktur Pembinaan SMA
Purwadi saat menjemput tim IPhO di Bandara Soekarno Hatta, Senin (18/7).
Diakui Hamid para peserta
IPhO 2016 merupakan hasil seleksi ketat mulai dari sekolah, kabupaten/kota,
propinsi dan nasional melalui ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Para peraih medali ditingkat
nasional tersebut selanjutnya mendapat pembekalan secara intensif dari
Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan perguruan tinggi seperti UI, ITB
dan UGM. Mereka juga dibekali pendidikan karakter, nasionalisme, dan wawasan
kebangsaan.
Adapun bentuk apresiasi bagi
para penerima medali tersebut adalah beasiswa hingga S3 untuk peraih medali
emas, beasiswa hingga S2 untuk peraih medali perak dan beasiswa S1 untuk peraih
medali perunggu.
Diakui Dirjen pesaing
terberat adalah China. Tetapi bersyukur tahun ini akhirnya mendapatkan medali
emas. “Tingkat kompetisinya sangat berat. Kita akui,” tambahnya.
Dirjen berharap prestasi
yang diraih tim IPhO ini akan diikuti oleh tim-tim olimpiade lain seperti tim
olimpiade matematika, kimia dan biologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar