Tim
Pelajar SMP Indonesia berhasil meraih dua emas, dua perak dan dua perunggu
dalam kejuaraan Malaysia International Chess Festival. Kejuaraan yang
berlangsung di Cititel, Mid Valley, Kuala Lumpur, Malaysia itu, diselenggarakan
pada 8-19 September 2016.
"Selain
memperoleh emas, perak dan perunggu, para pelajar Indonesia juga berhak
mendapatkan Rating International dari Badan Catur Internasional
FIDE," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen
Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad dalam keterangan yang dirilis Republika.co.id
Ia
menjelaskan, festival catur ini menggunakan Sistem Swiss, yakni seluruh peserta
bermain sembilan kali dengan lawan yang berbeda. Kemudian, peserta dengan poin
tertinggi berhak memegang medali emas. Hamid mengatakan, lawan terberat dalam
kejuaraan catur yakni, Malaysia, Filipina, India, Uzbekistan.
"Mereka
mengirimkan pemain yang sudah berpengalaman di level internasional," ujar
dia.
Hamid
berujar, festival catur itu mempunyai aturan main seluruh peserta, baik junior
maupun senior bermain digabung atau disatukan. Untuk memperoleh gelar juara,
pemain junior harus mampu menang saat bertemu pemain senior.
Hamid
menyebut, perjuangan Pelajar Indonesia cukup berat. Sebab, kejuaraan tingkat
internasional ini merupakan yang pertama diikuti. Kendati demikian, Hamid
mengatakan, tim Indonesia mendapat pelatihan selama satu pekan. Kemendikbud
bekerja sama dengan Percasi melatih para atlit catur dengan sejumlah materi,
seperti, pelatihan fisik, mental, dan teori catur terbaru.
Hamid
merinci, satu emas diperoleh dari nomor Rapid Chess Teamatas nama Putu
Luhur Apngal Kusuma, Daru Okta Buana, Skolastika Faustina Ivana A, Amalia
Hasanah. Kemudian, satu emas lainnya dari nomor Swensen U-14 putra
atas nama Daru Okta Buana. Untuk perak, masing-masing nomor Swensen U-14 putra
atas nama Putu Luhur Apngal Kusuma dan Swensen U-14 putri bernama
Amalia Hasanah. Untuk medali perunggu, diperoleh dari nomor Swensen U-14 putra
atas nama Devito Alfionaldi Firgianto dan putri Nora Amelia.
"Tim
pelajar putri Indonesia juga mampu menjadi Pemain Terbaik II dan Terbaik III
pada nomor Swensen U-14 atas nama Amalia Hasanah dan Nora
Amelia," kata Hamid.
Untuk nomor pertandingan Challenger, tim pelajar Indonesia belum mampu berbicara banyak. Sebab, lawan yang dihadapi adalah yang memperoleh elo rating internasional lebih tinggi dan pemain senior. Hasil terbaik, diperoleh oleh Putu Luhur Apngal Kusuma yang berada diurutan tujuh dari 150 peserta.
Malaysia International Chess Festival adalah kejuaraan catur berlevel internasional yang diadakan setiap tahun. Setiap pemain yang mengikuti kejuaraan tersebut berhak memperoleh rating internasional dari badan catur dunia Federation International des Echeck (FIDE).
"Ini merupakan tindak lanjut dari program Kemendikbud dalam rangka meningkatkan prestasi atlet di kancah internasional," kata Hamid.
Untuk nomor pertandingan Challenger, tim pelajar Indonesia belum mampu berbicara banyak. Sebab, lawan yang dihadapi adalah yang memperoleh elo rating internasional lebih tinggi dan pemain senior. Hasil terbaik, diperoleh oleh Putu Luhur Apngal Kusuma yang berada diurutan tujuh dari 150 peserta.
Malaysia International Chess Festival adalah kejuaraan catur berlevel internasional yang diadakan setiap tahun. Setiap pemain yang mengikuti kejuaraan tersebut berhak memperoleh rating internasional dari badan catur dunia Federation International des Echeck (FIDE).
"Ini merupakan tindak lanjut dari program Kemendikbud dalam rangka meningkatkan prestasi atlet di kancah internasional," kata Hamid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar